
Sedikit curhat. Huehehehe.
Jadi teringat, gegara menulis aku bisa akhiri masa horor sebagai jomblo. Sobatku, Agoez Perdana pernah mengira aku ada ‘kelainan’ karena begitu lama diriku ini menyemat status jomblo.
Beberapa bulan sejak gabung di Redaksi Menjemaat, aku dapat tugas wawancara. Dari sejumlah info melalui Narsum yang tak ingin disebut namanya, ada seorang gadis beru Barus yang masih melajang. Konon, dia juga suka Babi Panggang Karo (BPK). Dua kata kunci itu sudah cukup menjadi mantra berharga, selain (tentunya) info nomor ponselnya
Setelah berjanji via pesan SMS, aku pun akhirnya bisa bincang via telepon. Aku minta dikirimin foto, agar masuk majalah. Wajah syantik dengan senyum manis itu pun tersemat dalam desain layout kak Rosalina Sipayung .
Beberapa hari sebelum naik cetak, kebetulan kolom catatan lepas tengah kosong. Muncul ide, bagaimana kalau majalah ini akan dibaca calon mertua. Aku pun menyodorkan artikel Catatan Lepas, sembari memberi karikatur (kalau foto asli, takut nggak sempat membalur jerawat, komedo dan sejenisnya). Pastor Hubertus Lidi setuju.
Majalah itu terbit pada edisi Juni 2014, calon pacar menerima nya selang seminggu pasca cetak. Ayah dan Ibunya membaca dan juga melihat wajah mbulet mirip Doraemon di majalah itu.
Majalah itu terbit pada Juni 2014. Kami pacaran Juli 2014. Dan dia menjadi mantan pacar (karena dinikahi) pada Februari 2015. Sukses!



