Waktu berjalan terus, tak terasa Basis Integrasi Data Umat Keuskupan (BIDUK) Keuskupan Agung Medan, sudah memasuki tahun yang ke-tiga. Sekadar menyegarkan memori kita bersama, bahwa pelatihan perdana BIDUK KAM diadakan, 20 Agustus 2019, mengusung tema Go Implementasi BIDUK KAM. Sejak itu, BIDUK menjadi topik yang menarik perhatian kita semua, dan menjadi salah satu program unggulan KAM.
Selanjutnya, 5 – 6 Oktober 2019, kita mengadakan pelatihan tahap kedua, dengan mengusung tema: Soft Launching BIDUK KAM, dengan Paroki St. Petrus Medan Timur dipilih sebagai pilot project. Terima kasih yang sebesar – besarnya, kami haturkan kepada BIDUK Nusantara dan BIDUK Keuskupan Agung Jakarta, yang sudah membantu dan memfasilitasi BIDUK KAM dalam banyak hal.
Pada pelatihan tahap kedua, Bapa Uskup Keuskupan Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap telah menyampaikan harapan-nya kiranya, BIDUK KAM, sudah bisa online di seluruh paroki KAM secara terbatas. Terbatas artinya, 60 % data umat sudah diinput ke program BIDUK Paroki. Sangat berharap bahwa pada bulan Desember 2019 sebagai bulan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus dapat menjadi kelahiran BIDUK KAM, sekaligus hadiah Natal bagi KAM. Ternyata harapan itu tidak terwujud karena tidak mencapai target 60%. Itulah sebabnya mengapa Grand Launching BIDUK KAM, dan pelatihan tahap III diundur menjadi, 8 Februari 2020, yang seyogianya direncanakan 28 Desember 2019.
BIDUK KAM KURANG DIKAYUH
Maksud hati, ingin supaya data umat sudah selesai diinput secepatnya , apa daya, target tak tercapai. Manusia merencanakan, Tuhan yang menentukan. Pandemi Covid-19 menjadi kambing hitam, lambatnya penginputan. Bapa Uskup Mgr. Kornelius OFMCap sudah mengeluarkan Surat Keputusan, 1 Mei 2020 bahwa pada tanggal tersebut, data umat paroki sudah diinput 100% dengan tetap memperhitungkan dampak pandemi Covid-19. Sayang, progres BIDUK KAM kurang menggembirakan. BIDUK KAM kurang didayung, karena menurut up date BIDUK KAM per 29 September 2021, ternyata dari 63 paroki dan quasi paroki KAM, baru 42 paroki/Quasi yang sudah selesai, 21 paroki belum selesai, dengan catatan penting, 1 paroki tidak ada konfirmasi, dan 1 paroki mempunyai progres yang sangat lambat.
PERAN PASTOR PAROKI
Tujuan dari segala program, terobosan, metode pastoral adalah melayani umat. Umat berhak dilayani dengan baik dan teknologi telah membantu kita. Dari awal sudah ditegaskan bahwa penanggungjawab utama BIDUK Paroki adalah Pastor Paroki. Kesulitan akan selalu ada, tapi Pastor Paroki harus mencari solusi untuk segala sesuatu yang memperlambat progres. Terbukti ada paroki yang sudah lama selesai, tetapi ada juga paroki yang sangat lambat. Adalah baik adanya, jika para pastor paroki dapat saling berbagi metode/cara, bagaimana metode mengumpulkan dan menginput data umat supaya cepat. Melalui tulisan ini, kami dari BIDUK KAM sangat berharap supaya para pastor paroki memberikan perhatian terus-menerus kepada BIDUK ini, terutama kepada para pastor paroki yang paroki-nya belum selesai menginput data awal. Keterlambatan ini juga membuat data di KAM tidak pasti, sehingga menimbulkan kesulitan ,ketika ada pertanyaan: “Berapa Kepala Keluarga/jiwa umat di Keuskupan Agung Medan”? Selain itu, hal yang sangat penting bahwa hendaknya data kita valid. Statistik tahun 2019 menunjukkan bahwa jumlah Kepala keluarga Keuskupan Agung Medan (KK KAM) sejumlah 108.281 KK., sama dengan 532.393 jiwa. Statistik tahun 2020 (memakai data BIDUK) menunjukkan bahwa jumlah KK KAM sejumlah 102.690 KK, sama dengan 414.129 jiwa. Up date BIDUK, 13 Oktober 2021 menunjukkan KK KAM sejumlah 106.437 KK, sama dengan 409.351 jiwa, dengan pencapaian 98% KK dan 77% jiwa. Jika dibandingkan dengan data statistik 2019 (sebelum BIDUK) telah terjadi penurunan jumlah umat. Mengapa hal ini terjadi? Karena masih banyak paroki belum memakai data BIDUK untuk statistik tahun 2019 dan lambatnya penginputan data umat selanjutnya.
PEMUTAHIRAN DATA UMAT

Fokus Pastoral tahun 2020 adalah Keluarga Sejahtera, dan Indikator Keberhasilan (IK) nomor empat adalah: 100% Keluarga Katolik tertib dalam Administrasi Gereja dan Sipil. Salah satu indikator keberhasilan ini adalah BIDUK. Maka BIDUK bukan lagi pilihan, tetapi kewajiban paroki kepada umatnya. Tidak diragukan lagi bahwa BIDUK Paroki, akan sangat membantu paroki dalam menyediakan data. Terima kasih dan proficiat kepada paroki yang sudah selesai menginput data umat-nya.
BIDUK merupakan program aplikasi pendataan umat Katolik yang berbasis Web yang fiturnya meliputi: pembuatan kepala keluarga (KK), pencatatan profil umat (demografi, sosial, ekonomi, pencatatan sakramen, informasi, dan aneka laporan lainnya. Sesudah data umat selesai diinput, apa selanjutnya yang hendak dilakukan oleh paroki? Suatu pertanyaan yang sangat menantang yang sering diajukan ketika kami mengadakan supervisi paroki. Jawaban BIDUK KAM adalah: Pertama, perlunya maintenance/pemutahiran data terus menerus supaya data tetap up to date. Apabila sudah diinput semua data umat, dengan sendirinya sudah tercipta sebuah sistem pendataan seperti: dapat meng up date data umat (merubah data umat kapan saja dan dimana saja, hanya dengan bermodalkan komputer, smartphone dan internet). Untuk itu perlu disampaikan kepada umat dengan jelas supaya dengan aktif menyampaikan/melaporkan perubahan dalam KK, seperti: pertambahan anggota KK, pengurangan/perpindahan anggota, perkawinan, meninggal, dan hal lain supaya data tetap up to date. Itulah salah satu keunggulan BIDUK. Mungkinkah diterapkan kebijakan bahwa segala urusan pastoral harus disertai dengan BIDUK KK?
PASTORAL BERBASIS DATA
Pastoral berbasis data berarti setiap program/kegiatan pastoral yang dibuat di paroki selalu berdasarkan data. Kebutuhan umat yang tercermin dalam data yang faktual dan aktual akan menjawab kebutuhan umat lebih akurat. Yang dimaksud dengan data pastoral seperti: kondisi umat secara umum, kebutuhan pastoral, tantangan, permasalahan yang dihadapi. Beberapa data yang dapat dimanfaatkan dari BIDUK seperti:
- Kepala/anggota keluarga dalam sebuah stasi/lingkungan.
- Pencetakan amplop Aksi Puasa Pembangunan dan Aksi Natal.
- Program kaderisasi berdasarkan profesi.
- Membentuk komunitas profesi untuk pelayanan paroki.
- Seminar khusus bagi umat yang berprofesi tertentu ( guru, karyawan, petani)
- Saat Rapat Karya ditampilkan data demografi/sosial wilayah dan paroki untuk membantu menyusun program karya unggulan.
- Misa khusus untuk kelompok tertentu.
- Mengetahui jumlah Orang Muda Katolik (OMK),
- Mengetahui data pelayanan sakramen baptis, komuni pertama dan penguatan.
- Menyapa Umat yang merayakan pesta ulang tahun perkawinan dalam misa lingkungan.
- Mencari umat yang memiliki golongan darah tertentu untuk menolong umat lain yang membutuhkan pendonor darah.
- Mencari data calon pengurus atau pendampingan lain di Paroki.
- Memberi data keluarga muda dan kelompok profesional.
- Membangun komunitas keluarga muda di Paroki.
- Memberi perhatian khusus kepada umat Katolik yang hidup terpisah dari Gereja karena perkawinan yang tidak sah menurut hukum Gereja Katolik atau karena kebutuhan lain.
THINK GLOBALLY ACT LOCALLY
Dari BIDUK kita dapat memperoleh data primer maupun data sekunder. Pertanyaann-nya adalah: Bagaimana memanfaatkan data ini supaya bermanfaat? Masing-masing paroki di KAM tetaplah khusus kondisinya, tetapi bukan tanpa persamaan. Maka KAM dalam hal ini berpikir global tetapi paroki sendiri hendaknya bertindak lokal. Paroki yang tahu persis kebutuhan parokinya, maka perlu mengusahakan program berbasis data berdasarkan data parokinya. Sekali lagi, bagaimana supaya data berbicara dan bermanfaat bagi pastoral umat ? BIDUK sudah menyediakan data paroki, selanjutnya data ini dapat disampaikan ke komisi-komisi KAM sebagai perpajangan KAM, untuk mengolahnya dan akhirnya komisi membantu merumuskan program yang dibutuhkan oleh paroki bersangkutan.
BIDUK PELAYANAN
Melalui aplikasi zoom, pada, 24 Juli 2021 dan, 14 Agustus 2021, BIDUK Nusantara telah mengadakan sosialisasi sekaligus pelatihan bagi utusan Admin dari setiap Keuskupan yang memakai program BIDUK tentang Biduk Pelayanan. Biduk Pelayanan adalah modul baru dari BIDUK yang dirancang oleh Tim Biduk Nusantara bekerjasama dengan Keuskupan Agung Jakarta. Aplikasi ini digunakan untuk mengakomodir pelayanan sakramen, mulai dari pendataan, persyaratan, penjadwalan, pendaftaran, kehadiran, pemberian nomor pada buku besar digital, pencetakan surat, dan fitur finalisasi. Artinya data umat yang sudah difinalisasi akan masuk pada buku besar digital. Aplikasi Biduk Pelayanan memiliki empat Buku Besar Sakramen Digital yaitu: Buku Sakramen Baptis, Buku Sakramen Komuni Pertama, Buku Sakramen Penguatan, dan Buku Sakramen Perkawinan. Sebelum program BIDUK Pelayanan dipekenalkan di Keuskupan kita, sebaiknya data umat sudah selesai diinput lebih dahulu dalam BIDUK Kepala Keluarga. Pertanyaannya kepada para Pastor Paroki, kapan data umat paroki kita selesai di-input? Semoga dalam kesibukan pastoral, Pastor Paroki senantiasa memberikan waktu untuk BIDUK Paroki. Keterlambatan akan mengganggu paroki lain yang sudah lama selesai meng-input data umat parokinya.
ditulis oleh:

Pastor Frans Borta Rumapea, O.Carm | Kanselarius KAM
Horas Pastor,,mau tanya,,
mungkin lebih bagus kalau umat juga terlibat dlaam mengisi mandiri data biduknya pastor..
misalnya umat bisa daftar login sendiri, upload sendiri..
atau setiap ketua lingkungan / ketua lunggu punya akses login ke aplikasinya.
terima kasih pastor
LikeLiked by 1 person