Pada Minggu (28 Februari 2021), aku mendapat kabar duka dari bang Kriswanto Ginting. Perihal berpulangnya Pater Leo Joosten OFM Cap. Kemudian di lini masa kudapati bertebaran ungkapan duka akan kepergian Pater baik hati ini. Beberapa menyemat foto beliau saat kuabadikan di pelataran Gereja Paroki St. Fransiskus Assisi – Berastagi. Melihat itu, muncul niatku untuk memuat beberapa foto kenangan (alm.) Pater Leo di blog ini. Kiranya bisa memberi manfaat atau pelipur saat rindu padanya lagi. Tabik!
Hari ini (6/3/2021) hari pertama masuk museum sejak kepergian Pastor Leo, ruangan yang tidak seberapa luas ini terasa sangat hampa, setiap jam 3 sore beliau bisanya datang entah itu sekedar bertanya kabar ke saya (Kris) atau hanya sekedar mengobrol ttg banyak hal..
akan banyak kerinduan akan sosok Pastor Leo yang baik..
Yah.. Perpadanen (takdir) siapa yang tahu ya..
LikeLiked by 1 person
Kami (saya dan Istri) juga merasakan hal yang sama, bang Kris.
Namun, pesan terakhirnya agar membuat video profil Museum Pusaka Karo, seolah menjadi titipan pesan agar terus merawat warisannya. Mungkin dengan talenta yang diberikan Allah kepada kami, atau juga sekedar terus menceritakannya kepada sesama karib.
Sama-sama kita saling menyemangati, bang Kris. Hidup memang hanya sementara, namun warisan yang baik akan tetap abadi.
Mejuah-juah.
LikeLiked by 1 person