
Menjemaat berkesempatan menulis profil Stasi St. Paulus Huta Ginjang, pada Rabu (20 November 2019).
Ketua Dewan Pastoral Stasi, Bapak Luminta Simbolon menyampaikan bahwa salah satu dusun yang berada di kecamatan Sijama Polang, Kabupaten Humbang Hasundutan.
“Di Huta Ginjang ini, seluruh penduduk beragama Katolik. 100%,” ucapnya kepada Menjemaat.
Simbolon mengatakan gedung gereja Stasi Huta Ginjang sudah tiga kali direnovasi. “Untuk pembangunan gedung pertama sekali, dan rehab kedua, saya kurang ingat tahun berapa persisnya. Namun, gedung gereja yang sekarang adalah hasil rehab yang ke-tiga kali, yakni sekira tahun 2013,” kata bapak yang dipercaya menjadi pengurus stasi sejak tahun 1992.
“Sejarahnya, kurang paham kami. Namun, sejak mulai sebagai pengurus gereja, di situ lah kami berbagi pengalaman,” akunya.
Dia mengatakan, upaya renovasi teranyar berlangsung di bawah penggembalaan RP. Konrad Situmorang OFM Cap. “Biaya rehab gedung gereja ini kemarin menelan biaya setidaknya Rp700 juta.”
Wakil Ketua Dewan Stasi Huta Ginjang, bapak Manalu turut menimpali, stasi ini telah mempersembahkan mempersembahkan beberapa putra-putri nya sebagai Imam dan biarawan/ biarawati. “Di antaranya Pastor Bonifasius Simanullang OFM Cap, Pastor Adrianus Simatupang OFM Cap, Pastor Junius, Bruder Sumitro OFM Cap, Fr. Paulinus, dan sejumlah suster,” terang Manalu.
Menurut bapak Manalu, setiap kali pesta besar atau misa dipimpin Pastor, gedung gereja tidak akan cukup menampung umat yang hadir.
Keduanya sepakat bahwa keharmonisan antara pengurus dan umat amat dibutuhkan dalam karya pelayanan di Stasi Huta Ginjang.
“Saya pernah mendengar nasihat dari Pastor bahwa kami adalah dongan sada huria, sada huta, sada paradaton. Artinya, kami semua adalah masih satu dalam keluarga besar, baik di lingkup gereja, kampung dan adat,” katanya. “Semoga kerukunan dan kerjasama bisa lebih rukun lagi, agar tidak menghalangi karya pelayanan di stasi ini.”
(Ananta Bangun)