Mengenal Beberapa Aplikasi Desain Grafis


Ilustrasi dipinjam dari: http://www.internetcreation.net

Sahabatku, Vinsensius Sitepu pernah membuat aku terhenyak mengenai software desain grafis. Ini bermula dari permintaan seorang pelanggan jasa desain agar dikirim contoh (template) rancangan buku dan majalah. Maka, aku mengira dia tentu akan mengirim rancangan dari aplikasi Adobe InDesign. Namun akan sulit jika si pelanggan tidak memiliki aplikasi tersebut terinstal di komputer miliknya.

“Gampang kita kasih saja template buku dan majalah dari Microsoft Word,” katanya.

“Microsoft Word!!!” sahutku dengan mata melotot. Sementara Vinsen hanya terkekeh saja melihat aku terjingkat kaget.

***

Video Tutorial di atas menunjukkan bagaimana merancang halaman majalah dengan Ms Word


 

Dalam buku “LAYOUT: Dasar Dan Penerapannya” si penulis, Surianto Rustan menjelaskan bahwa seyogyanya memilah penggunaan perangkat lunak desain media sesuai perannya. Yakni, Adobe Photoshop untuk mengolah file grafis pixel, Adobe Ilustrator/ Corel Draw untuk mengolah file grafis vector. Sementara untuk menyemat hasil file tersebut ke rancangan media (seperti majalah) adalah dengan Adobe InDesign.

Dalam desain media majalah akan selalu bersinggungan dengan ke-tiga jenis file di atas. Namun, aplikasi desain grafis tidak selalu berpatok sebagaimana dipaparkan mas Surianto (bukan juga mengatakan bahwa dia salah). Kukira setiap orang boleh memiliki ‘jalan’ kreatif nya masing-masing. Tentunya akan disesuaikan dengan kemampuan dan rasa nyaman si desainer.

Memang, aku harus jujur, hingga kini masih lebih akrab dengan Adobe Photoshop dan Adobe InDesign tatkala mengerjakan tugas desain media majalah. Walau demikian, tidak ada salahnya juga mempelajari (setidaknya melirik) aplikasi lain yang dapat diberdayakan untuk tugas perancangan tersebut. Semisal Ms Word ataupun Scribus (aplikasi open source dengan peran yang sama dengan Adobe InDesign).

Tentu saja setiap aplikasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hanya saja, setidaknya kita bisa mengasah keahlian mendalam dengan menjajaki sejumlah aplikasi dalam desain media. Siapa tahu, itu bakal bermanfaat ketika terhimpit dalam situasi “Tak Ada Rotan, Akar pun Jadi.”

Ya. Semacam itu lah kira-kira.

 

//// ditulis berdasarkan pengalaman pribadi

Bahkan Photoshop pun bisa langsung digunakan untuk mendesain halaman majalah