Kiat Wawancara


Ilustrasi Wawancara (Source: Pexels.com)

Aku teringat pada pelajaran pertama: menulis apa yang aku tahu. Namun, penulis punya keterbatasan pengetahuan jika dia tak berbagi, membaca dan bertanya. Tindakan terakhir umum dikenal sebagai wawancara.

Dengan wawancara, penulis bisa beroleh pengetahuan baru. Semisal, jalan pintas ke tempat rekreasi, hingga kiat menjinakkan tetangga yang galak. Bagi yang tahu kiat itu, tolong kabari saya via email ke: anantabangun@gmail.com

Jika dilacak dengan mesin pencari Google, amat banyak tips untuk wawancara. Tapi, aku kira untuk tulisan fakta, panduan berikut cukup membantu:

  • Persiapkan Daftar Pertanyaan. Hal pertama, tentu saja mempersiapkan daftar pertanyaan inti sebagaimana disepakati dalam TOR (Term of Reference). Daftar tersebut akan menjadi bahan utama tatkala menuliskan seluruh hasil laporan.
  • Menanyakan Minat Terlebih Dahulu. Wawancara adalah perbincangan. Dialog akan macet jika narasumber segera dihujani pertanyaan dari TOR. Maka, sungguh bijak mengawali dengan menanyakan kabar dan sedikit bercakap-cakap perihal minat atau hobi si narasumber.
  • Gunakan Alat Perekam. Umumnya, pikiran kita hanya dapat menampung beberapa informasi. Dan sungguh berbahaya jika cuma mengandalkan ingatan, terlebih dalam wawancara yang berlangsung lama. Selain sebagai perekam hasil wawancara, hasil rekaman juga bisa menjadi bukti jika dalam pemuatan tulisan si narasumber mengajukan protes/ keluhan.
  • Pastikan Ejaan Nama yang Benar. Biasanya hal ini penting, jika nama si narasumber agak asing di telinga. Maka, ada baiknya meminta kartu nama atau meminta dia menulis sendiri di sehelai kertas. Selain nama orang, memastikan ejaan nama lembaga hingga istilah juga perlu dipastikan kepada narasumber.
  • Menjadi Pendengar yang Baik.  Ini adalah keahlian berkomunikasi yang semakin langka. Dengan belajar wawancara dan menulis fakta, ternyata kita juga bisa mengasah kemampuan sebagai ‘pendengar yang baik’. Menguasai skill ini juga melahirkan kesan dan pengaruh yang baik dengan setiap narasumber yang kita wawancara.