
Menjemaat, MEDAN – Ratusan umat merayakan Misa Syukur Peletakan Batu Pertama Pastoran dan Sarana Pastoral di Kuasi Paroki St. Fransiskus Xaverius – Simalingkar B, Medan. Ekaristi yang dipersembahkan Uskup Agung Medan, Mgr. Anicetus B. Sinaga OFM Cap beserta konselebran Imam Diosesan KAM digelar pada Minggu (16 September).
Mgr. Anicetus dalam homili dan sambutannya, mengaku bahagia dalam momen perayaan Peletakan Batu Pertama untuk mendirikan Pastoran dan Sarana Pastoral di kuasi paroki tersebut. “Paroki Simalingkar B akan menjadi tempat yang penting bagi KAM. Sebab, selain gedung Pastoran, di sini akan dibangun Gradios atau Graha Diosesan serta Taman Makam para Imam Diosesan KAM,” ujarnya, seraya mengajak seluruh keluarga Katolik di KAM untuk menghadirkan Oase Ilahi di tengah keluarga, lingkungan dan negara.
Pada sesi akhir Misa, Mgr. Anicetus memberkati batu yang akan diletakkan dalam acara prosesi. Wali Kota Medan, H.T. Dzulmi Eldin bersama Mgr. Anicetus dan beberapa tokoh kota Medan turut dalam prosesi peletakan batu pertama tersebut. Karena masih harus memantau perkembangan penanganan banjir, Wali Kota lekas memohon pamit dari lokasi acara. Wali Kota hanya menggunting pita dan meletakkan batu pertama pembangunan gedung pastoran dan sarana pastoral di Paroki Simalingkar B.

Parochus Kuasi Paroki Simalingkar B, RD. Sebastianus Eka Bakti Sutapa, kepada Menjemaat, menjelaskan bahwa Gradios kelak dimaksudkan sebagai tempat tinggal bagi para Imam-Imam Diosesan yang telah sepuh. “Selain itu, para Imam Diosesan KAM, boleh juga memanfaatkan Graha tersebut untuk retret pribadi,” imbuhnya. “Sementara ‘rumah masa depan’ atau taman makam juga akan dibangun dekat dengan Pastoran Simalingkar B.”
Selain itu, kata dia, pihak Kuasi Paroki Simalingkar B juga telah merancang untuk membangun tempat devosi yang bisa digunakan umat Katolik. “Seperti Gua Maria. Dan kiranya bisa rampung dengan pembangunan pastoran ini dalam tempo dua tahun,” ujar Pastor Eka.
Dia berharap, Pastoran Kuasi Paroki Simalingkar B akan mendukung aksi pastoral ke tengah umat setempat. “Atau juga untuk kegiatan rapat. Dan bila umat ada kerinduan untuk berdoa, mereka bisa menggunakannya untuk devosi.”
Pastor Eka memberi apresiasi atas partisipasi umat Kuasi Paroki Simalingkar B dalam upaya pembangunan Pastoran tersebut. “Para umat mau terlibat dengan gotong royong. Sebelumnya, kami bersama umat telah melakukan aksi kumpul uang receh, jual botot dan beragam gerakan umat untuk mewujudkan pembangunan gedung pastoran,” katanya. “Perihal dana, memang masih menjadi tantangan dalam kerinduan membangun gedung Pastoran ini. Karenanya, kami menerima dengan hati terbuka setiap dukungan moril dan materiil dari para donatur.”
(Ananta Bangun)