GPS St. Felix Cantalice Gelar Baksos di Kuta Pengkih – Paroki Tiga Binanga


Pastor John bersama Pastor Cypriano dan DPP Tiga Binanga Secara Simbolis memberi bantuan sembako bagi masyarakat Kuta Pengkih

TIGA BINANGA, Menjemaat – Kelompok ‘Gerakan Peduli Sesama’ (GPS) St. Felix Cantalice, Sabtu – Minggu (2-3 Juni), menggelar bakti sosial bagi masyarakat di Kuta Pengkih, Kecamatan Mardinding – Karo. Ratusan warga menghadiri kegiatan amal di jambur atau balai desa, berupa penyuluhan/ pemeriksaan kesehatan gratis, serta penjualan sembako hingga baju bekas layak pakai bagi kalangan dewasa dan anak-anak.

RP. John Rufinus Saragih OFM Cap, pendamping rohani GPS St. Felix Cantalice, menjelaskan sembako dan sandang yang dijual dalam bazaar tersebut, dijual dengan potongan lebih dari setengah harga awal. “Kami sengaja buat (dengan cara) begitu, agar masyarakat terbantu dengan kemampuannya sendiri. Agar bantuan ini tak melenceng disalahgunakan atau diperdagangkan. Satu warga hanya boleh membeli kupon bazaar,” ujarnya.

Parokus St. Fransiskus Assisi – Tiga Binanga, RP. Cypriano Barasa OFM Cap, turut hadir dalam baksos, sebab Stasi St. Matius Pengkih termasuk dalam wilayah paroki tersebut. “Saya melihat baksos GPS suatu kesempatan baik, karena di tempat ini belum pernah mendapat pelayanan seperti ini,” ucap Pastor Cypri.

Dia mengatakan, pihak Paroki Tiga Binanga dengan lekas menerima tawaran baksos dari GPS. “Teman-teman GPS St. Felix Cantalice, melalui Pastor John, sebelumnya menawarkan untuk menggelar baksos di wilayah Paroki Tiga Binanga. Tanpa pikir panjang, kami langsung mengiyakan.”

Imam asal Paroki Parlilitan tersebut berharap kegiatan senada dapat berlangsung kembali di kesempatan berikutnya. “Kehadiran para dokter Katolik yang melayani di sini, kiranya dapat memacu semangat menggereja umat di Stasi Pengkih, yang berjumlah 50% dari masyarakat desa ini. Selain itu, masih ada beberapa stasi lain yang juga sangat membutuhkan pelayanan baksos yang digelar oleh GPS St. Felix Cantalice.”

Sebanyak 396 orang mendapat penyuluhan/ pemeriksaan kesehatan dalam baksos GPS di Kuta Pengkih. “Jumlah tersebut belum termasuk beberapa ibu hamil — yang tidak masuk registrasi — meminta pemeriksaan ke rumahnya,” tutur Emiliana Dewi, salah satu anggota GPS. “Kami juga menjual 150 paket sembako murah, bersama pakaian bekas layak pakai.”

Dewi menyampaikan, hasil penjualan sembako murah tersebut akan digunakan untuk menyediakan paket sembako murah dan pengumpulan sumbangan bagi kegiatan baksos berikutnya. “GPS biasanya mengadakan baksos tiga atau empat kali dalam setahun. Pelayanan di Kuta Pengkih adalah yang kedua dalam tahun ini. Kami berencana untuk menggelar baksos di Paroki Tiganderket dan Paroki Aek Kanopan. Namun, harus mengadakan survey kelayakan terlebih dahulu.”

Ketua Dewan Pastoral Stasi Pengkih, Josua Ginting turut menimpali, bahwa masyarakat di desa tersebut merasa bangga dan senang mendapat kunjungan dan bantuan amal dari GPS St. Felix Cantalice. “Mudah-mudahan baksos ini membuat seluruh masyarakat semakin sehat. Sebagaimana motto dalam kegiatan ini: “Sehat itu Anugerah Tuhan yang Perlu Dipelihara””.

Sebelum beranjak pulang, tim voluntir GPS St. Felix Cantalice — terdiri dari kalangan dokter, farmasi, Frater Kapusin dari Vietnam, hingga awam — diabadikan bersama Parokus dan beberapa umat setempat.

(Ananta Bangun) /// ditulis untuk majalah resmi Keuskupan Agung Medan “MENJEMAAT”

Tim GPS St. Felix Cantalice Diabadikan Bersama Parokus Tiga Binanga dan Umat Setempat