
Palangka Raya, Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudi Antara mengajak pengguna Internet di Indonesia untuk puasa dan detoksifikasi dari dunia media sosial (medsos). Dia mengaku prihatin teknologi komunikasi dan informasi, kini lebih lekat dengan saling hujat dan pertengkaran.
“Kita harus belajar dari dampak negatif medsos, seperti di Myanmar dan Sri Lanka hingga menyebabkan perpecahan di tengah bangsa mereka. Pihak Facebook sendiri telah mengakui impak tersebut,” ujar Rudi menjadi pembicara dalam Seminar Nasional “Gereja Katolik Menolak Hoax, Fake News dan Hate Speech” di Aula Magna – Keuskupan Palangka Raya, Sabtu (12/5/2018).
Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah juga akan bersikap tegas jika Facebook digunakan untuk memecah bangsa Indonesia. “I have no hesitation to shut down Facebook. Saya tak keraguan shut down Facebook, jika mulai ada gerakan menuju upaya memecah belah bangsa kita.”
Dia menjelaskan, puasa medsos bukan berarti berhenti total menggunakan perangkat gawai atau sejenisnya. “Seperti jika kita puasa makan untuk kesehatan jiwa dan raga. Kita tidak mengkonsumsi makanan, namun mengurangi porsinya. Saya kira, demikian juga dampak kesehatan atau wellness serupa bisa kita peroleh dengan puasa medsos. Lagipula kita tidak akan mati jika pun tak pakai Facebook seharian,” ucapnya disambut gelak tawa hadirin.
Sebagai ilustrasi untuk detoksifikasi, Menteri Rudi mendorong netizen untuk membersihkan konten-konten negatif, dan menyebarkan warta positif di media komunikasi. Khususnnya, media sosial.
“Saya sangat mengapresiasi seminar ini. Terutama tema-nya, yang menandakan lembaga Gereja Katolik siap membawa damai sejati. Ketika, saat ini, konten-konten negatif berseliweran melalui media komunikasi,” ucap Menteri Rudi di Aula Magna – Keuskupan Palangka Raya. “Semoga puasa medsos dapat dilaksanakan dalam hidup kita, termasuk hadirin di sini, tanpa perlu menunggu masa berpantang Pra-Paskah tahun depan.” (Ananta Bangun)