
Bagi Pastor ataupun pengurus gereja yang diutus membeli anggur serta hosti untuk kebutuhan paroki tentu tak asing dengan sosok Sr. Renata Barasa, SCMM. Suster kelahiran Laeardan – Paroki St. Lusia Parlilitan mengaku bahagia bisa melayani di Toko Rohani Kuria Keuskupan Agung Medan.
“Keuskupan biasanya membeli anggur per tiga tahun sekali. Jumlahnya bisa puluhan drum,” terang Sr. Renata, seraya turut menambahkan bahwa anggur tersebut berasal dari Australia.
Ketika ditanyakan prosedur pembelian anggur, Suster Renata menjelaskan hanya Pastor atau utusan gereja yang diperbolehkan membeli anggur dari toko Rohani Kuria KAM. “Para utusan tentunya harus membawa surat keterangan dari Pastor Paroki-nya. Anggur di sini diperuntukkan khusus untuk misa. Jadi awam tidak diperkenankan membeli untuk kepentingan pribadi.”
Dia mengatakan, Paroki Hayam Wuruk – Medan, Paroki Katedral – Medan dan Paroki Kristus Raja – Medan merupakan paroki yang paling banyak membeli anggur di KAM.
Sebelum melayani di Toko Rohani Kuria KAM, Suster Renata menjadi kepala di Panti Lansia St. Anna SCMM di Teluk Gong, kelurahan Penjagalan – Jakarta Utara. “Di Panti Lansia St. Anna SCMM, kami merawat para orangtua jompo yang bermasalah. Pengalaman menjadi pengurus sekolah di Timor Leste banyak membantu saya dalam pelayanan di tempat saya diutus,” akunya.
Suster Renata mengatakan, doa merupakan kebiasaan yang kerap dilakukan agar selalu bersemangat dan gembira dalam pelayanan. “Dengan doa, saya percaya beroleh berkat Tuhan dalam setiap pelayanan di rumah-Nya.”
(Ananta Bangun)
//// ditulis untuk majalah Keuskupan Agung Medan, Menjemaat.