Imam Berbau Kristus Dan Berbau Domba


Mgr Anicetus dan Mgr Pius Menumpangkan Bertkat serta Doa bagi Imam Baru (Copyright: Komsos KAM)

Lagu ‘Mari Umat Beriman’ dengan iringan instrumen kibor dan alat musik tradisional Karo mengawali Misa Pentahbisan di Paroki Sta. Perawan Maria diangkat ke Surga – Kabanjahe, kabupaten Karo.

Uskup Agung Medan, Mgr. Anicetus B. Sinaga OFM Cap, Rabu(9/8/2017), menerimakan tahbisan bagi lima Imam Diosesan KAM dan seorang Imam Ordo Salib Suci (OSC), yakni: RD. Jameslim Damanik, RD. Iwan Swanto Lumban Gaol, RD. Andika Ferdinandus Tarigan, RD. Fransiskus Ginting, RD. Julianus Tarigan, dan RP. Theodorus Tahamanõ Gulõ OSC.

Mgr. Anicetus berpesan kepada para Imam tertahbis agar menjadi gembala dan pengajak keluarga saleh di hadapan Tuhan. Sesuai dengan tema acara: “Akulah Gembala Yang Baik (Yoh. 10: 11)”, dan sub tema: “Jadilah Imam Berbau Kristus dan Berbau Domba.”

“Kamu diundang untuk meningkatkan semangat berdoa dan menggereja umat menjadi 50%. Kamu harus menjadi gembala berbau domba. Kamu harus rajin mengunjungi domba-domba yang hilang,” ujarnya dalam homili.

Dia menekankan, semangat berdoa hendaknya wajib dalam hidup para Imam. Hal ini bahkan ditegaskan dalam Kitab Hukum Kanonik dan juga Anggaran Dasar Imam Diosesan KAM. “Janganlah kamu seperti dalam aforisme Latin: “nemo dat quod non habet”. Yakni, janganlah kamu mengajak orang berdoa, namun kamu sendiri kurang berdoa. Hendaklah kamu menjadi contoh pendoa,” pungkasnya.

Uskup yang ditahbiskan oleh Paus Yohanes Paulus II, juga mendorong para Imam baru untuk turut serta sebagai mitra negara melahirkan generasi anti narkoba. Sehingga lahir citra Katolik sebagai pendorong persaudaraan dan perdamaian lestari. “Katolik menjadi contoh dan mengembangkannya kepada pemerintah dan masyarakat luas,” imbuhnya.

Perayaan ini turut dihadiri oleh Uskup Emeritus  Mgr. A.G. Datubara OFM Cap; Ketua Unio KAM, RD. Sebastianus Eka Bakti Sutapa; Propinsial OSC Sang Kristus Indonesia, RP Basilius Hendra Kimawan OSC; puluhan Imam Diosesan dan lintas Ordo juga biarawan/ biarawati. Di samping itu, sejumlah Pimpinan Daerah: Bupati Karo, Terkelin Brahmana; Bupati Simalungun, J.R. Saragih, Perwakilan Dirjen Bimas Katolik serta ribuan umat juga hadir memeriahkan acara ini.

 

PROFIL IMAM BARU

RD. Andika Ferdinandus Tarigan

RD. Andika Ferdinandus Tarigan (Copyright: Komsos KAM)

RD. Andika Ferdinandus Tarigan lahir di Kuta Buluh pada 17 Oktober 1989. Pada tahun 1995, dia masuk sekolah dasar di SD Inpres – Kuta Buluh. Pada tahun 2001, sulung dari empat bersaudara ini melanjutkan pendidikan ke SMP Sta. Maria – Kabanjahe.

Tertarik dengan hidup seorang Imam, maka dia masuk ke Seminari Menengah Christus Sacerdos Pematangsiantar pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2008.

Dia kemudian melanjutkan ketertarikan menjadi Imam dengan masuk TOR St. Markus sebagai calon Imam Diosesan Keuskupan Agung Medan di Sinaksak pada tahun 2008. Selesai masa pembinaan di TOR St. Markus, dia kemudian melanjutkan masa pembinaan dan pendidikannya ke Seminari Tinggi St. Petrus dan STFT St. Yohanes – Pematangsiantar pada tahun 2009 sampai 2013.

Setelah menyelesaikan pendidikan S-1, Andika menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral di Paroki St. Petrus dan Paulus – Kabanjahe (2013-2014). Selesai menjalani masa TOP, dia kemudian melanjutkan ke proses bina dan pendidikannya di STSP dan STFT untuk menyelesaikan program Post-S1.

Setelah menjalani masa pra-diakon, dia ditahbiskan menjadi diakon di Paroki Gembala Baik – Lubukpakam. Dia menjalani masa diakonat di Paroki St. Fransiskus – Aek Nabara dan Paroki St. Petrus Rasul – Rantauparapat.

Saat ini, Pastor Andika berkarya di Paroki Maria Bunda Pertolongan Abadi – Binjai. Motto tahbisan: “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” (Mzm 118:1)

 

RD. Fransiskus Ginting

RD. Fransiskus Ginting (Copyright: Komsos KAM)

RD. Fransiskus Ginting adalah putra dari bapak Trisman Ginting dan ibu Rehngenana br Purba. Dia lahir di Sukanalu pada 7 Juli 1988. Pada tahun 1994, dia masuk sekolah dasar di SD Negeri 040523 – Sukanalu. Pada tahun 2000, anak pertama dari empat bersaudara ini melanjutkan pendidikan di SMP Deli Murni – Bandar Baru.

Tertarik dengan hidup menjadi seorang Imam, maka dia masuk ke seminari menengah Christus Sacerdos Pematangsiantar pada tahun 2003, dan selesai pada tahun 2007.

Dia kemudian melanjutkan ketertarikannya menjadi imam dengan masuk ke TOR St. Markus sebagai calon Imam Diosesan Keuskupan Agung Medan di Sinaksak pada tahun 2007. Selesai masa pembinaan di TOR St. Markus, dia kemudian lanjut masa pembinaan dan pendidikannya ke Seminari St. Petrus dan STFT St. Yohanes – Pematangsiantar pada tahun 2008 sampai 2012.

Setelah menyelesaikan pendidikan program S-1, dia menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Paroki St. Joseph – Jl. Kain Batik Pematangsiantar (2012-2013) dan Paroki Hati Kudus – Banda Aceh (2013-2014).

Selesai menjalani masa TOP, dia kemudian melanjutkan proses bina dan pendidikannya di STSP dan STFT untuk menyelesaikan program Post-S1. Kemudian, setelah menjalani masa pra-diakon, dia kemudian ditahbiskan menjadi diakon di Paroki Gembala Baik – Lubuk Pakam. RD. Fransiskus menjalani masa diakonat di Seminari Menengah Christus Sacerdos – Pematangsiantar. Motto tahbisan: “Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau.” (Mzm 9:3).

 

RD. Julianus Tarigan

RD. Julianus Tarigan (Copyright: Komsos KAM)

RD. Julianus Tarigan adalah putra dari bapak Ngapal Jakaria Tarigan dan ibu Sabar Adria br Ginting. Dia lahir di Desa Suka pada 18 Oktober 1986. Pada tahun 1993, dia masuk sekolah dasar di SD Negeri 045957 di Desa Suka. Pada tahun 1999, anak bungsu dari tiga bersaudara ini melanjutkan pendidikan di SMP Deli Murni – Bandar Baru. Kemudian, dia melanjutkan pendidikan ke SMA RK 2 Don Bosco – Kabanjahe.

Tertarik dengan hidup seorang imam, maka dia mencoba masuk ke Rhetorica di Seminari Menengah Christus Sacerdos Pematangsiantar pada tahun 2006.

Dia kemudian melanjutkan ketertarikannya menjadi imam dengan masuk TOR St. Markus sebagai calon Imam Diosesan Keuskupan Agung Medan di Sinaksak pada tahun 2007. Selesai masa pembinaan di TOR St. Markus, dia kemudian melanjutkan masa pembinaan dan pendidikannya di Seminari Tinggi St. Petrus dan STFT St. Yohanes – Pematangsiantar, pada tahun 2008 hingga 2012.

Setelah menyelesaikan pendidikan program S-1, dia menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral di Paroki Sta. Maria Bunda Pertolongan Abadi – Binjai (2012-2013) dan Paroki St. Joseph – Pematangsiantar (2013-2014).

Selesai menjalani masa TOP, dia kemudian melanjutkan proses bina dan pendidikannya di STSP dan STFT Pematangsiantar untuk menyelesaikan program Post-S1. Setelah menjalani masa pra-diakon, dia menerima tahbisan diakon di Paroki Gembala Baik – Lubuk Pakam. Dia menjalani masa diakonat di Paroki St. Fidelis – Dolok Sanggul. Saat ini, RD. Julianus Tarigan berkarya di Paroki St. Joseph – Parsoburan. Motto tahbisan: “Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalan-Ku.” (Yes. 55:58).

 

RD. Iwan Swanto Lumban Gaol

RD. Iwan Swanto Lumban Gaol (Copyright: Komsos KAM)

RD.Iwan Swanto Lumban Gaol adalah putra dari bapak Anggiat Lumban Gaol (+) dan ibu Ruspina br Siregar. Dia lahir di Ria-ria pada 6 September 1986. Pada tahun 1992, dia masuk sekolah dasar di SD Negeri 175783 di Ria-ria. Pada tahun 1999, anak ke-dua dari lima bersaudara ini melanjutkan pendidikannya di SLTP St. Lusia Dolok Sanggul. Tertarik dengan hidup menjadi seorang Imam, maka dia mencoba masuk ke seminari menengah Christus Sacerdos Pematangsiantar pada tahun 2002 dan selesai pada tahun 2006.

Dia kemudian melanjutkan ketertarikannya menjadi Imam dengan masuk TOR St. Markus sebagai calon Imam Diosesan Keuskupan Agung Medan di Sinaksak pada tahun 2006. Selesai masa pembinaan di TOR St. Markus, dia kemudian melanjutkan masa pembinaan dan pendidikannya ke Seminari Tinggi St. Petrus dan STFT St. Yohanes – Pematangsiantar pada tahun 2007 hingga 2011.

Setelah menyelesaikan pendidikan program S-1, dia menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Paroki Sta. Maria – Tarutung (2011-2012) dan Paroki St. Konrad – Martubung (2012-2013). Selesai menjalani masa TOP, dia kemudian melanjutkan proses  bina dan pendidikannya di STSP dan STFT untuk menyelesaikan program Post-S1.

Setelah menjalani masa pra-diakon, dia kemudian ditahbiskan menjadi diakon di Paroki Gembala Baik – Lubuk Pakam. RD. Iwan Swanto Lumban Gaol menjalani masa diakonat di Paroki St. Petrus dan Paulus – Kabanjahe. Motto tahbisan: “Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Petr 5:7).

 

Jameslim Damanik

RD. Jameslim Damanik (Copyright: Komsos KAM)

RD. Jameslim Damanik adalah putra dari bapak Jamarudin Robertus Damanik (+) dan ibu Misna br Tarigan (+). Dia lahir di Desa Saribu Jandi pada tanggal 4 Maret 1989.

Pada tahun 1995, dia masuk sekolah di SD Negeri 097373 di Saribu Jandi. Pada tahun 2001, dia melanjutkan pendidikannya ke SMP Swasta Katolik Bunda Mulia – Saribudolok. Tertarik dengan hidup menjadi seorang imam, maka dia masuk ke seminari menengah Christus Sacerdos Pematangsiantar pada tahun 2004 dan selesai tahun 2008.

Dia kemudian melanjutkan ketertarikannya menjadi imam dengan masuk ke TOR St. Markus sebagai calon Imam Diosesan Keuskupan Agung Medan di Sinaksak pada tahun 2008. Selesai masa pembinaan di TOR St. Markus, dia kemudian melanjutkan masa pembinaan dan pendidikannya ke Seminari Tinggi St. Petrus dan STFT St. Yohanes – Pematangsiantar pada tahun 2009 sampai 2013.

Setelah menyelesaikan masa pendidikan program S-1, dia menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral di Paroki St. Maria – Tarutung (2013-2014). Selesai menjalani masa TOP, dia kemudian melanjutkan proses bina dan pendidikannya di STSP dan STFT untuk menyelesaikannya program post-S1.

Kemudian, menjadi diakon di Paroki Gembala Baik – Lubuk Pakam. Dia menjalani masa diakonat di Paroki St. Yohanes Pembaptis – Pakkat. Saat ini, RD. Jameslim Damanik berkarya di Paroki Sta. Maria – Kabanjahe. Motto tahbisannya: “Illum opertet crescere me autem minui.” (Yoh. 3:30). (Biarlah Ia semakin besar dan aku semakin kecil).

 

Theodorus Tahamanõ Gulõ OSC

RP. Theodorus Tahamanõ Gulõ OSC (Copyright: Komsos KAM)

Theodorus Tahamanõ Gulõ adalah putra dari bapak Fatõrõ Gulõ (+) dan ibu Kasiami Hia. Dia lahir di Nias pada tanggal 29 Juli 1986. Pada tahun 1992, dia masuk sekolah dasar di SD Negeri 07184 di Danga Gari. Dia melanjutkan pendidikan sekolah menengah di SLTP Negeri 1 dan SMA Negeri 1 di Mandrehe.

Dia masuk novisiat Ordo Salib Suci di Bandung pada tahun 2006. Dia kemudian melanjutkan bina dan pendidikannya di Fakultas Filsafat Universitas Parahyangan Bandung pada tahun 2008. Setelah menyelesaikan pendidikannya, dia menjalani Tahun Orientasi Pastoral di Rumah Retret Pratista OSC – Bandung, tahun 2012-2013. Kemudian, dia melanjutkan pendidikan Ilmu Teologi di Universitas Parahyang Bandung pada tahun 2013-2015.

Dia berkaul kekal dalam Ordo Salib Suci Provinsi Sang Kristus Indonesia pada 28 Agustus 2014 di Kapel Sta. Helena – Rumah Retret Pratista OSC Bandung. Di kapel yang sama dia menerima tahbisan diakon pada 1 Oktober 2016. RP. Theodorus Tahamanõ Gulõ menjalani masa novisiat di Paroki St. Yosef – Tebing Tinggi. Motto panggilan: “Inilah aku, utuslah aku!” (Yes 6:8).

Perayaan Misa Tahbisan Imam Diosesan dan OSC di Paroki Sta Perawan Maria Diangkat ke Surga – Kabanjahe (Copyright: Komsos KAM)